METABOLISME

6:09 AM Farrid Kuntoro 0 Comments

Hallo guys ! selamat malam ,
Hari ini entah kenapa gw males nih guys ada tugas Biologi pengennya ngoprek terus dunia Cyber tapi gimana kalo ga di kerjain tar gurunya danger bahaya lagi duh ,
Mana gw di tunjuk buat ke depan pada saat pelajaran berlanjut lagi --" , tapi gw berifikir mending gw kerjain aja cari aman wkkwkw dan gw juga mau ngerjain Pr BIOLOGI sambil sharing materinya ke lo lo pada hahaha barang kali ada juga yang punya tugas sama, nih tugas List BIOLOGI gw :

1.PETA KONSEP METABOLISME

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvpgme_b2s6rQe3vDth1GAeAMNa_IX4cYfMEnUWVxe1RlDFCGEXgCgoByyZawET1Qsztg8hmhwUjqHg264z0cwpzYIqWKjUZITn8cS1A5ApkhO8hfG3m8KMWInqdgIn8GiAS0USDVvQfs/s1600/SnapCrab_NoName_2013-9-8_21-9-20_No-00.png 

2.STRUKTUR ENZIM

Enzim merupakan senyawa protein dengan berat molekul sekitar 10.000 sampai dengan 2.000.000 D. Sebagian besar enzim dalam molekulnya memiliki bagian-bagian yang bukan merupakan polipeptida yang biasanya memegang peran penting dalam mekanisme kerja enzim. Bagian bukan enzim ini disebut kofaktor, sedangkan bagian enzim yang merupakan rantai polipeptida disebut apoenzim. Keseluruhan molekul enzim, yaitu meliputi apoenzim dan kofaktor disebut holoenzim.

3.SIFAT DAN CIRI ENZIM
  
A. enzim sbg biokatalisator : artinya mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi.
B. bekerja secara spesifik : artinya hanya bekerja pada substrat tertentu.
C. berupa koloid
D. dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa : sisi aktif enzim mempunyai gugus R residu asam amino spesifik yang merupakan pemberi/penerima proton yang baik.
bersifat termolabil : aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu.

E. bekerja bolak-balik (reversibel) : artinya tidak dapat menentukan arah dari reaksi, tapi hanya mempercepat laju reaksi hingga mencapai kesetimbangan. 

4.TATA NAMA ENZIM

1. Enzim dibagi menjadi enam klas, berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisisnya, masing-masing di bagi lagi menjadi 4-13 subklas.
2. Nama enzim terdiri atas 2 bagian. bagian pertama menunjukkan substrat, sedangkan bagian kedua menunjukkan tipe reaksi yang dikatalisisnya, ditambah akhiran –ase.
Contoh: 1.1.1.1 Alkohol: NAD oksidoreduktase = alkohol dehidrogenase yang mengkatalisis di bawah ini:
Alkohol + NAD+ ——-+ aldehid atau keton + NADH + H+
Sebagai substrat enzim tersebut adalah alkohol, NAD+ bertindak sebagai ko-substrat, sedangkan oksidoreduktase menunjukkan bahwa enzim tersebut mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi.

3. Apabila diperlukan informasi tambahan, untuk menjelaskan reaksi, dapat dituliskan dalam tanda kurung pada bagian akhir. Sebagai contoh misalnya, enzim yang mengatalisis reaksi L-malat + NAD+ ® piruvat + CO2 + NADH + H + diberi nama 1.1.1.37 L-malat: NAD+ oksidoreduktase (dekarboksilasi). Enzim yang dimaksud mengkatalisis reaksi oksidasi reduksi yang disertai dengan pelepasan CO2 (dekarboksilasi).
Bandingkanlah dengan enzim 1.1.1.37 L-malat: NAD+ oksidoreduktase yang mengkatalisis reaksi berikut ini:
L Malat: NAD+ → Oksaloasetat + NADH + H+
Reaksinya adalah dehidrogenase, tanpa disertai dekarboksilasi

4. Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang terdiri dari 4 nomor. Nomor pertama menunjukkan klas enzim yang bersangkutan (digit pertama), subklas (digit kedua), dan subsubklas (digit ketiga). Digit keempat adalah untuk enzim spesifik. Sebagai contoh misalnya enzim dengan EC 2.7.1.1. Enzim tersebut termasuk ke dalam klas 2 (transferase: lihat pembagian klas enzim), subklas 7 (transfer fosfat), subsubklas 1 (alkohol merupakan aseptor fosfat). Digit terakhir menunjukkan enzim yang bersangkutan, yaitu heksokinase atau ATP: D-heksosa 6-fosfotrasferase, sebuah enzim yang mengatalisis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus hidroksil pada atom karbon keenam molekul glukosa.

5.  CARA KERJA ENZIM

Enzim memiliki bagian yang disebut “Sisi Aktif Enzim” yaitu tempat melekatnya substrat dan “Sisi Alosterik”. Dua teori mengenai cara melekatnya substrat pada sisi aktif Enzim yaitu Lock and Key Theory atau Teori Gembok dan Kunci serta Induced Fit Theory atau Teori Ketepatan Induksi. Teori yang pertama yaitu Teori Gembok dan Kunci dikemukakan oleh Emil Fischer pada tahun 1894 menyatakan bahwa Enzim dan substratnya memiliki bentuk geometri yang saling memenuhi seperti kunci dan gemboknya. Itulah alasan mengapa Enzim bersifat spesifik. Teori kedua adalah Teori Ketepatan induksi. Menurut teori ini, sisi aktif Enzim bersifat fleksibel, sehingga bentuknya dapat menyesuaikan dengan bentuk substratnya.
Pada reaksi-reaksi metabolisme di dalam tubuh makhluk hidup, Enzim memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah mempercepat laju reaksi, menurunkan energi aktivasi reaksi, menguraikan molekul kompleks menjadi molekul sederhana dan membentuk molekul sederhana menjadi molekul kompleks. Secara khusus pada tubuh hewan dan manusia, Enzim memiliki fungsi yang lebih kompleks yaitu berperan dalam transduksi signal, regulasi sel, sistem gerak, sistem pencernaan dan sistem peredaran darah. Hebat ya Enzim ini teman-teman…
Cara Kerja Enzim
Cara kerja enzim
Sebagai biokatalisator, kerja Enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya suhu, pH, Konsentrasi substrat, inhibitor dan aktivator. Beberapa jenis Enzim hanya dapat bekerja pada suhu dan pH optimumnya. Suhu dan pH optimum setiap jenis Enzim berbeda satu sama lain. Enzim tidak dapat bekerja pada suhu yang terlalu rendah maupun pada suhu yang terlalu tinggi. Enzim juga tidak dapat bekerja pada pH yang terlalu asam maupun yang terlalu basa. Apabila berada pada suhu atau pH yang tidak sesuai, Enzim akan mengalami denaturasi atau kerusakan pada strukturnya. Konsentrasi substrat juga dapat mempengaruhi kerja Enzim. Apabila konsentrasi substrat terlalu tinggi, maka Enzim tidak dapat bekerja dengan baik, laju reaksi katalisator oleh Enzim akan berlangsung lambat. Sebaliknya bila konsentrasi substrat rendah, maka laju reaksi katalisator oleh Enzim akan berlangsung cepat.
Kerja Enzim juga dapat dipengaruhi oleh Inhibitor. Inhibitor adalah molekul yang dapat menghambat kerja Enzim sehingga dapat menurunkan laju reaksi katalisator oleh enzim. Inhibitor Enzim terdiri dari dua jenis yaitu Inhibitor Kompetitif dan Inhibitor non-kompetitif. Inhibitor kompetitif menghambat kerja Enzim dengan cara berikatan langsung dengan sisi aktif Enzim sehingga substrat tidak bisa berikatan dengan sisi aktif Enzim dan reaksi tidak dapat berlangsung. Sedangkan inhibitor non-kompetitif adalah inhibitor yang berikatan dengan sisi alosterik Enzim, namun karena Enzim bersifat fleksibel, saat Inhibitor berikatan dengan sisi alosterik, sisi aktif Enzim ikut berubah sehingga substrat pun tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim dan reaksi juga tidak dapat berlangsung.
Cara Kerja Enzim
Cara kerja enzim
Kedengarannya Inhibitor ini jahat ya teman-teman karena Inhibitor menghambat kerja Enzim, namun ternyata Inhibitor ini kadang-kadang juga dapat berguna, misalnya pada saat terjadi over product atau kelebihan produk, maka kelajuan reaksi oleh Enzim harus ditekan karena suatu produk yang berlebihan juga tidak baik untuk tubuh makhluk hidup. Tahu tidak teman-teman, ternyata Inhibitor dalam keadaan over product biasanya adalah produk itu sendiri. Jadi, apabila produk yang dihasilkan oleh Enzim berlebih, maka produk tersebut akan berikatan dengan sisi alosterik Enzim sehingga sisi aktif berubah, substrat tidak dapat berikatan dan reaksi pun terhenti. Mekanisme ini disebut feedback negative effect atau feedback Inhibition.
 
THANK'S FOR READING !!
JANGAN LUPA BUAT SUBSCRIBE DAN FOLLOW IG : @FARRID_JR
ADD LINE : FARRIDKUN

  

You Might Also Like

0 comments:

Terima Kasih telah membaca artikel ini , Silahkan Komen jika ada yang ingin di tambahkan atau di kritik/saran dan Share ke social media kalian semoga bermanfaat :D

iKlan Kami