Kalimat indah itu saya baca bertahun-tahun lalu, entah di buku-nya Gola Gong yang mana, tapi kalimat itu begitu menempel di kepala dan hati hingga detik ini, juga telah seringkali menyelamatkan saya untuk tidak segera menyerah saat berjumpa masalah.

Yup, pundak  sudah sedemikian rupa diciptakan untuk bisa menerima apapun jenis beban yang diamanahkan padanya. Lantas kenapa masih saja kita (saya maksutnyah) meragukan kekuatan sang pundak saat dihadiahi sejumput beban?

Seorang teman pernah bertanya, sebaiknya berdoa macam apa? Meminta dikurangi beban kah? Atau memohon untuk dikuatkan pundak? Saat itu saya menjawab dengan pertanyaan lain “Kenapa harus bernegosiasi dengan Tuhan?”. Maka kemudian kami sampai pada kesepakatan bahwa tak perlu terlalu berfokus pada pundak atau pun beban, tapi pada seberapa jauh jarak yang harus ditempuh keduanya untuk mencapai garis ‘finish’. Dengan kata lain, yang harus dicari adalah jalan keluar atau solusinya, dan bukankah mereka yang mencari akan menemukan (dan atau dipertemukan) dengan apa yang dicarinya?

Huft… Maafkan postingan galau ini ya temans.

Have a nice rest, Pals